Awal bulan Juli. Awal bulan dimana globalisasi baru saja membuat langit menumpahkan
hujan tak kenal waktu. Karena adanya globalisasi membuat cuaca tidak menentu. Namun, saat ini keadaan berbeda. Untung saja
hujan telah menyisakan udara sejuk nan damai di sepanjang perjalananku ke
sekolah.
“Aku turun
disini aja, ma.” Pintaku saat sampai di halte seberang sekolah.
“Hati-hati
ya, sayang.” Mama mengingatkan, sambil mencium keningku.
“Iya, ma.” Aku
segera membuka pintu mobil. Dan turun sambil melambaikan tangan kearah mama.
Dengan disambut pagi yang cerah.
Berbagai aktivitas dapat dimulai. Padatnya Ibu Kota mulai menghiasi hari-hari.
Suasana yang ramai dan deru kendaraan memecah kesunyian.
Sebuah bajaj
melintasi jalanan Ibu Kota. Dengan lihainya pengendara bajaj itu meliuk-liuk
diantara bajaj lainnya. Terlihat pengendara bajaj, tampak asyik memandangi
jalan. Hingga akhirnya, kubangan air yang menampung tetesan hujan semalam
ditabraknya. Byyaarrrr...
“Hehehe...
maap yak, neng?” Pengendara bajaj tampak tertawa, dan kembali melajukan
bajajnya.
0 komentar
Label: Unik kah? Unik ku